Hello sobat! hari ini saya mau membahas tentang intelegensi. Apa sih intelegensi itu? mari kita bahas! Let's see...
PENGERTIAN INTELEGENSI
Istilah
kecerdasan atau inteligensi (intelligence),
secara etimologis berasal dari bahasa Latin intelligere, yang artinya menghubungkan atau menyatukan satu
sama lain (Bimo Walgito, 2000:151). Selain pengertian diatas ada pula pengertian dari beberapa peneliti, seperti berikut :
1. Menurut
Branca, kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyesuaikan diri
secara tepat terhadap lingkungan atau untuk berhubungan dengan hal tersebut
secara efektif.
2. Menurut
J.P. Chaplin, inteligensi sebagai kemampuan menghadapi
dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.
3. Menurut
Terman Kemampuan berfikir
abstrak maupun konkret. Seseorang mempunyai inteligensi yang tinggi apabila
dapat berfikir secara abstrak.
4. Menurut
Thorndike Individu dikatakan
mempunyai inteligensi yang baik apabila dapat memberikan respon sesuai dengan
stimulus yang diterimanya.
FAKTOR-FAKTOR INTELEGENSI
Beberapa faktor dari intelegensi sebagai berikut :
A.
Faktor
pembawaan
Faktor pembawaan merupakan faktor
pertama yang berperan di dalam intelegensi. Faktor ini ditentukan oleh sifat
yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam
memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu,
di dalam satu kelas dapat dijumpai anak yang bodoh, agak pintar, dan pintar
sekali, meskipun mereka menerima pelajaran dan pelatihan yang sama.
B.
Faktor minat
dan pembawaan yang khas
Faktor minat ini mengarahkan
perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam
diri manusia terdapat dorongan atau motif yang mendorong manusia untuk
berinteraksi dengan dunia luas, sehingga apa yang diminati oleh manusia dapat
memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
C.
Faktor
pembentukan
Pembentukan adalah segala keadaan di
luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Di sini dapat
dibedakan antara pembentukan sengaja, seperti yang dilakukan di sekolah dan
pembentukan yang tidak disengaja, misalnya pengaruh alam disekitarnya.
D.
Faktor
kematangan
Di mana tiap organ dalam tubuh
manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik
maupun psikis, dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh atau
berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.
Oleh karena itu, tidak mengherankan bila anak-anak belum mampu mengerjakan atau
memecahkan soal-soal matematika di kelas empat SD, karena soal-soal itu masih
terlampau sukar bagi anak. Organ tubuhnya dan fungsi jiwanya masih belum matang
untuk menyelesaikan soal tersebut dan kematangan berhubungan erat dengan umur.
E.
Faktor
kebebasan
Faktor kebebasan artinya manusia
dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di
samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai
dengan kebutuhannya.
TEORI-TEORI INTELEGENSI
A. Teori Faktor
Teori ini dikembangkan oleh
Spearman, dia mengembangkan teori dua faktor dalam kemampuan mental manusia.
Yakni :
a) Teori faktor “g” (faktor kemampuan
umum) : kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas – tugas secara umum
(misalnya, kemampuan menyelesaikan soal – soal matematika)
b) Teori faktor “s” (faktor kemampuan
khusus) : kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas – tugas secara khusus
(misalnya, mengerjakan soal – soal perkalian,atau penambahan dalam matematika)
B. Teori Struktural Intelektual
Teori ini dikembangkan oleh
Guilford, dia mengatakan bahwa tiap-tiap kemampuan memiliki jenis keunikan
tersendiri dalam aktifitas mental atau pikiran (operation), isi informasi
(content), dan hasil informasi (product). Penjelasannya adalah sbb :
a) Operation (aktivitas pikiran atau
mental)
·
Cognition,
yaitu aktivitas mencari, menemukan, mengetahui dan memahami informasi. Misalnya
mengetahui makna kata “adil” atau “krisis”.
·
Memory,
yakni menyimpan informasi dalam pikiran dan mempertahankannya.
·
Divergent
production, yakni proses menghasikan sejumlah alternative informasi dari gudang
ingatan untuk memenuhi kebutuhan, misalnya mengusulkan sejumlah judul sebuah
cerita.
·
Convergent
production, yaitu penggalian informasi khusus secara penuh dari gudang ingatan.
Misalkan menemukan kata – kata yang cocok untuk jawaban TTS.
·
Evaluation,
yakni memutuskan yang paling baik dan yang cocok dengan tuntunan berpikir
logis.
b) Content (isi informasi)
·
Visual,
yaitu informasi – informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang
diterima oleh mata.
·
Auditory,
yakni informasi – informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang
diterima oleh system pendengaran (telinga).
·
Simbolic,
yaitu item – item informasi yang tersusun urut bersamaan dengan item – item
yang lain. Misalnya sederet angka, huruf abjad dan kombinasinya.
·
Sematic,
biasanya berhubungan dengan makna atau arti tetapi tidak melekat pada simbol –
simbol kata.
·
Behaviora,
yakni item informasi mengenai keadaan mental dan perilaku individu yang
dipindahkan melalui tindakan dan bahasa tubuh.
c) Product (bentuk informasi yang
dihasilkan)
·
Unit, yaitu
suatu kesatuan yang memiliki suatu keunikan didalam kombinasi sifat dan
atributnya, contoh bunyi musik,cetakan kata.
·
Class, yakni
sebuah konsep dibalik sekumpulan objek yang serupa. Misalkan bilangan genap dan
ganjil.
·
Relation,
yakni hubungan antara dua item. Contoh dua orang yang memiliki huruf depan
berurutan, Abi kawin dengan Ani.
·
Sistem,
yakni tiga item atau lebih berhubungan dalam suatu susunan totalitas. Misalkan
tiga orang berinteraksi didalam sebuah acara dialog di TV.
·
Transformation,
yaitu setiap perubahan atau pergantian item informasi.
·
Implication,
yakni item informasi diusulkan oleh item informasi yang sudah ada. Misalkan
melihat 4X5 dan berpikir 20.
C. Teori Kognitif
Teori ini dikembangkan oleh
Sternberg menurutnya inteligensi dapat dianalisis kedalam beberapa komponen
yang dapat membantu seseorang untuk memecahkan masalahnya diantaranya :
a) Metakomponen adalah proses
pengendalian yang terletak pada urutan lebih tinggi yang digunakan untuk
melaksanakan rencana, memonitor, dan mengevaluasi kinerja dalam suatu tugas
b) Komponen kinerja adalah proses –
proses pada urutan lebih rendah yang digunakan untuk melaksanakan berbagai
strategi bagi kinerja dalam tugas
c) Komponen perolehan pengetahuan
adalah proses – proses yang terlibat dalam mempelajari informasi baru dan
penyimpanannya dalam ingatan
D. Teori Inteligensi Majemuk (multiple
intelligences)
Teori ini dikembangkan oleh Howard
Gadner, dalam teorinya ia mengemukakan sedikitnya ada tujuh jenis inteligensi
yang dimiliki manusia secara alami, diantaranya:
a) Inteligensi bahasa (verbal or
linguistic intelligence) yaitu kemampuan memanipulasi kata – kata didalam
bentuk lisan atau tulisan. Misalnya membuat puisi
b) Inteligensi matematika-logika
(mathematical-logical) yaitu kemampuan memanipulasi sistem-sistem angka dan
konsep-konsep menurut logika. Misalkan para ilmuwan bidang fisika, matematika.
c) Inteligensi ruang (spatial
intelligence) adalah kemampuan untuk melihat dan memanipulasi pola-pola dan
rancangan. Contohnya pelaut, insinyur dan dokter bedah.
d) Inteligensi musik (musical
intelligence) adalah kemampuan memahami dan memanipulasi konsep-konsep musik.
Contohnya intonasi, irama, harmoni
e) Inteligensi gerak-tubuh
(bodily-kinesthetic intelligence) yakni kemampuan untuk menggunakan tubuh dan
gerak. Misalkan penari, atlet.
f) Inteligensi intrapersonal yaitu
kemampuan untuk memahami perasaan – perasaan sendiri, refleksi, pengetahuan
batin, dan filosofinya,contohnya ahli sufi dan agamawan.
g) Inteligensi interpersonal yaitu
kemampuan memahami orang lain, pikiran maupun perasaan – perasaannya, misalnya
politis, petugas klinik, psikiater.