- Back to Home »
- psikologi , Psikologi Kepribadian , teori , Tokoh Psikologi »
- Abraham Maslow dan Teori Kepribadiannya
Dalam dunia psikologi, ada beberapa tokoh yang memiliki dampak besar terhadap pemahaman kita tentang kepribadian manusia. Salah satu tokoh tersebut adalah Abraham Maslow, seorang psikolog yang terkenal dengan teori motivasi hierarkisnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kehidupan dan kontribusi Maslow dalam bidang psikologi kepribadian, serta menggali lebih dalam tentang teori kepribadian yang dia kembangkan. Dengan melakukan ini, kita akan memahami mengapa Maslow dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam studi kepribadian.
RIWAYAT
HIDUP
Abraham
H. Maslow atau sering disebut sebagai Abraham Maslow lahir pada tanggal 1 April
1908 di Brooklyn, New York. Dia berasal dari keluarga Yahudi imigran dan
mengalami masa kecil yang cukup sulit. Meskipun demikian, Maslow berdedikasi
pada pendidikan dan berhasil meraih gelar sarjana dalam bidang psikologi dari
City College of New York. Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan di
Universitas Wisconsin, di mana dia memperoleh gelar Ph.D. dalam bidang
psikologi.
Maslow
adalah seorang behavioris. Hal tersebut terbukti melalui
penelitian-penelitiannya sebagai mahasiswa Ph.D. di Universitas Wisconsin,
dengan menggunakan teori-teori Watson. Akan tetapi adal tiga pengalaman dalam
hidupnya yang menyebabkan ia meninggalkan behaviorisme, yaitu :
1.
Kasih
sayang ayahnya semasa kecil, yang dirasakannya jauh lebih besar daripada kasih
saying ibunya.
2.
Ketika
ia mengamati bayinya, ia berkata “orang yang sudah pernah punya bayi, tidak
akan menjadi behavioris”.
3.
Ketika
Pearl Harbour di bom Jepang pada tahun 1941, ia muak dengan
penelitian-penelitiannya tentang kera.
Karena
ketiga alas an itulah yang membuat Maslow kemudian beralih ke psikologi
holistic dan humanistic. Ia berpendapat bahwa mestilah ada pintu masuk dimana
kitab isa mempelajari semua manusia dari sudut pandang yang sama.
TEORI
KEPRIBADIAN MASLOW
Teori
Maslow tentang motivasi berawal dari pra-anggapan bahwa manusia pada dasarnya
adalah baik, atau setidak-tidaknya netral, bukan jahat. Dalam paradigma seperti
ini, Maslow berpendapat bahwa manusia yang sehat jiwanya adalah manusia yang
mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan kekuatan-kekuatan dari dalam.
Sementara orang-orang yang terganggu jiwanya, yang anti-sosial, dan yang jahat
adalah orang-orang yang terhambat perkembangan dirinya, yang frustasi oleh
gangguan-gangguan dari luar. Karena itu, menurut Maslow, psikoterapi atau
konseling bertujuan untuk mengembalikan seseorang ke jalur pengembangan dirinya
sendiri melalui potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri juga.
Salah satu teori Maslow yang sangat terkenal adalah hirarki kebutuhan. Pada teori ini, ada lima macam kebutuhan manusia yang berjenjang ke atas, seperti piramida.
Untuk postingan selanjutnya akan dibahas tentang hierarki kebutuhan dari Maslow, Stay Tune!!
List of contents : Sarwono, S. W. (2002). Berkenalan dengan aliran-aliran dan tokoh-tokoh psikologi. Jakarta: PT. Bulan Bintang.