- Back to Home »
- psikologi , Psikologi Kepribadian , study , teori , Tokoh Psikologi »
- Abraham Maslow : Piramida Kebutuhan
1. Kebutuhan dasar (Basic Needs/Psychological needs), kebutuhan yang bersifat fisiologik (cth. Kebutuhan akan udara, makanan, minuman, dan sebagainya) yang ditandai oleh kekurangan (deficit) sesuatu dalam tubuh orang yang bersangkutan. Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan dasar yang dimana jika tidak dipenuhi dalam keadaan yang sangat ekstrim (mis. Sangat kelaparan) maka akan kehilangan kendali atas perilakunya sendiri (agresif, tidak malu, tidak punya pertimbangan pada orang lain dan sebagainya) karena seluruh kapasitas manusia tersebut dikarenakan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Sebaliknya, jika kebutuhan dasarnya sudah tercukupi, muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman (safety needs).
2. Kebutuhan
akan rasa aman (Safety Needs), yaitu kebutuhan yang
berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur,
keteraturan, bebas dari rasa takut dan cemas, dan sebagainya. Sama halnya
dengan kebutuhan dasar, kebutuhan ini jika terlalu lama dan terlalu banyak
tidak dipenuhi (cth. Seperti anak yang tidak diperhatikan orang tuanya, orang
yang terlalu lama dalam keadaan perang, dan sebagainya), maka pandangan
seseorang tentang dunianya bisa terpengaruh dan pada gilirannyapun perilakunya
akan cenderung ke arah yang semakin negative.
3. Kebutuhan
untuk dimiliki dan dicintai (belongingness and love needs), orang
ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab, bahkan mesra dengan orang lain.
Ia ingin dicintai dan mencintai. Orang yang tidak memiliki keluarga akan merasa
sebatang kara, sedangkan orang yang tidak sekolah dan juga tidak bekerja merasa
dirinya pengangguran yang tidak berharga. Kondisi seperti ini akan menurunkan
harga diri orang yang bersangkutan.
4. Kebutuhan
akan harga diri (Self Esteem Needs), ada dua macam kebutuhan akan harga diri, yaitu
:
a. Kebutuhan-kebutuhan
akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian.
b. Kebutuhan-kebutuhan
akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan dan
apresisasi dari orang lain. Orang-orang yang sudah terpenuhi akan kebutuhan ini
akan tampil sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain
dan selalu siap untuk berkembang terus.
5. Kebutuhan
Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs), kebutuhan ini ini,
menurut Maslow adalah kebutuhan “payung” yang didalamnya terkandung 17 meta
kebutuhan yang tidak tersusun secara hierarki, melainkan salin mengisi. Jika
berbagai meta-kebutuhan tidak terpenuhi, maka akan terjadi meta-patologi
seperti : apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi,
keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.
1. Kebenaran |
9.
Keniscayaan |
2. Kebaikan |
10.
Penyelesaian |
3. Keindahan/kecantikan |
11. Keadilan |
4. Keseluruhan
(kesatuan/integritas) |
12.
Keteraturan |
5. Dikhotomi-transedensi |
13.
Kesederhanaan |
6. Berkehidupan
(berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya) |
14.
Kekayaan (banyak variasi majemuk, semua sama penting) |
7. Keunikan |
15.
Tanpa susah paya (santai, tidak tegang) |
8. Kesempurnaan
(perfeksi) |
16.
Bermain (fun,rekreasi, humor) |
17. Mencukupi diri sendiri |
List of contents : Sarwono, S. W. (2002). Berkenalan dengan aliran-aliran dan tokoh-tokoh psikologi. Jakarta: PT. Bulan Bintang.